Langsung ke konten utama

Cinderella in Paris

Pernah dengar ungkapan ini : "I like simple thing, book, being alone or with somebody who understands". Nah ini nih salah satunya, "book" as a novel. Pembunuh waktu terbaik saat syndrom kesepian menyerang. Saat tidak ada yang mengerti tentang perasaanmu dan kesepian yang kamu rasakan, diamlah! kamu tidak perlu mengatakan dan menjelaskan apapun pada orang yang tidak akan pernah bisa memahami-mu. 
Baca novel bisa jadi pelampiasan yang tepat. Kamu hanya perlu duduk tenang di pojokan yang menurut-mu tempat ternyaman, dan mulai membaca. Aku kadang sampai lupa waktu karena terlalu larut dalam kisah  novel tersebut dan imajinasi-ku melayang ke tempat-tempat yang diceritakan, it's just because I've never been there... Aku hanya sekedar membayangkan aku berada disana. How weird it isπŸ˜€

Nah kali ini aku mau bahas tentang novel karyanya mbak Sari Musdar nih. Jujur saja aku gak familiar sama penulis satu ini, novelnya pun tanpa sengaja aku temuin di salah satu toko buku. Jadi, waktu itu  saking galau-nya dan gak ada ide buat kemana dan ngapain, aku putuskan untuk pergi ke toko buku saja. Niat hati mau nyari buku - buku yang berbau motivasi, biar lebih semangat gitu, hehe. Tapi, 2 jam tengak-tengok berbagai macam genre buku, gak tahu kenapa malah kecantol sama novel satu ini. Judulnya unik "Cinderella in Paris". Pikirku ini pasti novel terjemahan dari penulis asing, dan pasti alur ceritanya susah dipahami meskipun sudah diadaptasi ke bahasa Indonesia.  Terus, karena aku kebiasaan baca blurb yang ada di belakang sampul novel, rasanya ini novel menarik juga untuk dibaca. Akhirnya, aku tetap harus memilih. Memilih si cinderella ini untuk kubawa pulang. πŸ˜†

Kira-kira menurut kalian kalo lihat sampul novel seperti ini dan dengan judul Cinderella in Paris, bayangan kalian kisahnya seperti apa? 
Yups, awalnya aku mengira ini kisah tentang wanita malang yang disiksa oleh ibu dan saudara tirinya, lalu ketemu sama pangeran tampan berkuda putih lalu mereka menikah dan hidup bahagia. Ehh... itu mah cerita dongeng ya,, 

Well, tepat hari rabu sore aku mulai buka sampul novel ini, kuciumi aroma buku setelah plastik rep-nya dibuka, aromanya menenangkan pikiran seketika (ihh,, lebay ah, realitanya gak sampe segitunya hahaha,,).  Aku lewati halaman pengantarnya yang isinya tentang ungkapan terimakasih dari penulis. Kalian yang suka baca novel pasti tahu, kalau novel apapun dan buku apapun ya,, pasti ada daftar isi-nya, nah ada beberapa karakter orang yang baca novel berurutan dari bab pertama hingga ending, dan ada juga nih yang baca berdasarkan judul bab-nya. Dan aku tipe orang yang baca novel dari cerita awal sampai ketemu ending-nya kayak gimana. Jadi, bab pertama dari novel-nya Mbak Sari Musdar ini berjudul Membeli Kucing dalam Karung. What's the title about? dibagian ini diceritakan tentang wanita yang sebentar lagi berusia 27th tahun bernama Saras Ratiban yang berprofesi sebagai HRD tapi belum juga ketemu jodohnya alias masih melajang, dan istilah ngenesnya masih JOMBLO. Ada beberapa tips juga disebutkan dalam bagian ini, tips dari Saras Ratiban yang memiliki tekad besar untuk bebas dari kejombloannya, mulai dari merubah sikap, penampilan sampai tips untuk mengikuti blind-date alias kencan buta. Eitss, tapi ada saran nih dari Saras, katanya jangan pernah kencan dengan teman sekantor, karena kalau tidak berjalan sesuai harapan, kantor jadi terasa sempit karena menghindari kemungkinan untuk bertatap muka dengan orang yang kita ingin enyahkan dari pandangan. dan satu lagi saranya, kalau kencan sama laki - laki yang lebih muda teliti dulu motifnya, barangkali kita cuma dimanfaatin. Hahaha,, anyway,, benar juga sih saranya. πŸ˜…
Kemudian untuk bab-bab berikutnya , novel ini menceritkan kisah perjalan Saras ke negara Eropa bersama temannya Ela. Mulai dari Amsterdam, Luxembroug, dan Paris. Aku gak bisa menghafal semua nama tempat yang disebutkan dalam novel ini, tapi rasanya dibikin hanyut juga kedalam perjalanan mereka di Eropa. Perjalanan Saras dan Ela ini gak lepas juga dari pertemuan mereka dengan beberap laki - laki bule, hingga persahabatan keduanya putus gara - gara  satu laki - laki yang mereka temui di dalam kereta api tujuan Luxembourg. "Tak" nama laki - laki campuran Jepang dan Australia yang berhasil memecah persahabatan dua wanita backpacker ini di Eropa. Semenjak kejadian itu, Saras lebih memilih pergi sendiri ketimbang harus bersama Ela, si pelakor calon jodohnya (duhh Neng, baru juga calon jodoh, belum pastii berjodoh).  Kisah ini memang befokus pada tokoh Saras, yang pada akhirnya melanjutkan perjalannya di Paris seorang diri, tapi dia punya kakak perpempuan yang sudah menikah dan menetap disana. Dan dimulailah pertemuan Saras dengan pangeranya di Paris. Ceritanya tidak seinstan itu sih, jadi awal pertemuan mereka memang di Paris, dengan ketidaksengajaan yang berbuah manis. Saras bertemu belahan jiwanya saat ia hendak menghindar dari seorang pelukis jalanan yang ingin mengajaknya berkencan, setelah itu Saras melihat sesosok laki-laki yang duduk di sebuah cafe dan ia menghampirinya, berpura - pura kalau dia adalah teman kencan Saras, supaya di pelukis itu berhenti membuntutinya. Dan apa yang terjadi, it's work. 
Nah, kenapa dibilang ketidaksengajaan yang berbuah manis? ini nih sebabnya, Saras asal menyebut nama laki - laki yang dihampirinya dengan nama Stephane, karena ia teringat salah satu penumpang kereta yang dia jumpai sebelumnya bernama Stephane. Memang takdir mungkin ya, laki - laki yang sedang berada didepan Saras ini, juga bernama Stepahne. Dari pertemuan pertama mereka, akhirnya dilanjutkan dengan pertemuan berikut-berikutnya, hingga Saras harus balik ke Tanah air tercinta, dan kisah mereka tertinggal di Paris. 

Hmm, kisahnya belum kelar nih,, masih panjang. Jadi, setelah pertemuan itu mereka tidak pernah berkomunikasi lagi, sampai akhirnya Saras dapat 3 month holiday dari kantornya dan ia pergi ke Melbourne berkunjung ke rumah kakak perempuangnya yang sudah menetap dan menikah disana. Selama di Melbourne ia juga kerap kali mengikuti blind - date, namun hasilnya selalu gagal.
Hingga akhirnya Saras bertemu lagi dengan Stephane di Parc de Sceaux Paris, setelah tiga tahun hilang kontak. Pertemuan yang membuat Saras Ratiban jatuh cinta lagi dengan laki - laki yang selalu ia sebut dalam doa-nya. Saat Saras ingin menyerah dan melupakan Stephane, dia malah dipertemukan kembali di tempat sama. Tujuh bulan setelah pertemuan itu, Saras Ratiban dan Stephane akhirnya menikah dan menjalani kehidupan baru yang membahagiakan. 

Aku sendiri paling terkesan dengan alur cerita saat Saras liburan di Eropa. Nama tempat dan destinasi yang disebutkan sangat mendetails, dan aku jadi berangan-angan sendiri kapan aku yang sudah berusia seperempat abad ini bisa menginjakan kaki di negara Eropa. Satu lagi yang menarik dari novel ini, penggunaan bahasa Prancis-nya. Memang hanya bahasa sehari-hari, tapi setidaknya bisa sambil belajar meskipun pelafalanya belum pas. Eits, ada bahasa Prancisnya, apakah tahu artinya? tentu tahu dong, kan Mbak Sari Musdar sudah buatin glosarium di halaman terakhir novelnya haha. 
Hmm selesai sudah kisah Saras si wanita jomblo yang akhirnya bertemu dengan jodohnya dan menikah di negara yang terkenal dengan romantisme-nya, Paris. 
Memang benar, kita tidak tahu dengan siapa kita akan berjodoh, dan kapan jodoh yang sesunggughnya datang. Tapi jodoh tidak akan datang gitu aja jatuh dari langit, kalau kita sendiri tidak berusaha untuk menemukannya. Jodoh itu kita yang nentuin, Tuhan yang merestui. Dan satu hal lagi, tidak ada batasan umur untuk dipertemukan dengan jodoh kitaπŸ’™πŸ’™πŸ’™πŸ’™


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Novel Boy Candra ( Hujan, Senja, dan Cerita yang telah usai)

Hi,, Kali ini aku akan membahas tentang salah satu novel karya Abang Boy Candra yang sudah dicetak lebih dari 100,000 copy. Wow,, it's amazing, right? Terus apa sih isinya sampai bisa selaris itu?  Pertama - tama coba deh baca intisari dibelakang sampul novelnya. isinya itu begini :  " Buku ini saya persembahkan untuk orang - orang yang pernah dilukai, hingga susah melupakan. Untuk orang - orang yang pernah mencintai, tapi dikhianati. Juga yang pernah mengkhianati, lalu menyadari bahwa semua bukanlah hal baik untuk hati. Kepada orang yang jatuh cinta diam - diam, suka kepada sahabat sendiri, tidak bisa berpaling dari orang yang sama, dan hal - hal yang lebih pahit dari itu. Saya pernah berada diposisi kamu saat ini. Mari mengenang, tapi jangan lupa jalan pulang. Sebab, setelah tualang panjang ke masa lalu, kamu harus menjadi lebih baik. Dan mulalilah menata rindu yang baru. Katakan kepada masa lalu, bahwa kita adalah cerita yang telah usai. " Dari sinopsisn